✦ BABELICA ✦ ☘︎ 20-21 SEPTEMBER 2024 ⚑ INTERNATIONAL ONLINE BOOK FAIR OF INDEPENDENT PUBLISHING ✦ BABELICA ✦ ☘︎ 20-21 DE SEPTIEMBRE DE 2024 ⚑ FERIA INTERNACIONAL Y EN LÍNEA DE LA EDICIÓN INDEPENDIENTE ✦ BABELICA ✦ ☘︎ 20-21 SEPTEMBRE 2024 ⚑ SALON INTERNATIONAL DE L’ÉDITION INDÉPENDANTE EN LIGNE

Literature

Mahfud Ikhwan

Dawuk: Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu

Dawuk: A Dark Tale from Cottonwood Grove

“Ini kisah yang sebenarnya belum lama terjadi. Sebuah kisah kelabu penuh darah. Hanya seumuran dua kali coblosan lurah; tidak berselang lama dari saat, untuk pertama kalinya di daerah sini, Golkar menang dari Petiga dengan mudah.”
Demikian Warto Kemplung mengawali kisahnya kepada siapa saja yang sudi mendengarnya di warung kopi: kisah asmara Mat Dawuk dan Inayatun, dua sejoli yang dipandang miring oleh masyarakat, berlatar kehidupan sosial sebuah desa Jawa yang berubah oleh tanaman komoditas dan kerja menjadi buruh migran, dibalut dengan humor, laga, dan dendang film India.
Masalahnya, sejauh mana cerita Warto itu sungguh-sungguh terjadi; atau hanya bualan untuk menutupi masa lalunya sendiri?

Mahfud Ikhwan (1980) menulis fiksi dan non-fiksi. Novelnya Kambing dan Hujan (2015) merupakan naskah pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2014, sedangkan Dawuk (2017) memenangkan Kusala Sastra Khatulistiwa 2017. Novel terbarunya Anwar Tohari Mencari Mati (2021) meraih Sutasoma Award.

A novel which at first seems like a tale of small-town gossip and defiant love story ultimately reveals a grudge nursed for generations, a personal manifestation of the animosity between villagers and the corrupt state officials and military forces who, in cahoots with crooked businessmen, have hoarded the profits from logging local forests. The novel has an unforgettable narrator, lyrical descriptions of the natural world, and numerous surprises.

Mahfud Ikhwan is a rising star in Indonesian literary scene. His third novel Goat and Rain won The 2014 Jakarta Arts Council Novel Competition and published in 2015. His next novel, Dawuk: A Dark Tale from Cottonwood Groove, published in 2017, won Kusala Sastra Khatulistiwa in the same year. His recent novel, Anwar Tohari is Looking to Die, received Sutasoma Award 2021.

Made with ❤ by PCFH Studio & Thibault Daumain